Ultimatum Israel Telah Berakhir: Warga Gaza Berhadapan dengan Situasi Tegang

Koranperjuangan.com, Ultimatum yang diberikan oleh Israel selama enam jam kepada warga Gaza untuk mengungsi telah mencapai puncaknya pada Sabtu (14/10). Militer Israel (IDF) telah mengumumkan tenggat waktu bagi warga Palestina untuk mengungsi dari Gaza ke arah selatan, yang berakhir pada pukul 16.00 waktu setempat (sekitar pukul 20.00 WIB).

Langkah ini diambil oleh militer Israel dengan tujuan untuk mengejar milisi Hamas yang beroperasi di Jalur Gaza. Sebelumnya, juru bicara IDF telah berbagi pernyataan di media sosial, menjelaskan bahwa pemberian waktu untuk evakuasi dilakukan demi keselamatan warga di wilayah Gaza. Namun, situasi di lapangan menjadi rumit karena pemadaman listrik dan internet yang melanda wilayah tersebut.

Bacaan Lainnya

Sehari sebelumnya, IDF telah memberikan peringatan kepada sekitar 1,1 juta penduduk yang tinggal di Gaza utara untuk melakukan evakuasi dari rumah mereka. Letkol Richard Hecht, juru bicara IDF, hanya menyebut bahwa mereka sedang bersiap untuk “fase selanjutnya” tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Pernyataan ini diperkuat dengan beredarnya video Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang mengunjungi basis militer di luar Jalur Gaza pada Sabtu. Dalam video tersebut, Netanyahu menyampaikan pertanyaan, “Kalian siap untuk tahap selanjutnya? Tahap selanjutnya akan datang.” Namun, belum ada penjelasan konkret mengenai apa yang dimaksud dengan “tahap selanjutnya”. Militer Israel telah melakukan persiapan dengan alutsista lengkap di luar Jalur Gaza.

Sejak pemberian perintah evakuasi, terjadi lonjakan besar warga Gaza yang bergegas pindah dari utara ke selatan. Warga sipil berdesakan di berbagai jenis kendaraan, termasuk mobil, taksi, truk, bahkan gerobak yang ditarik oleh keledai.

Situasi semakin tegang seiring dengan pengerahan pasukan dan peralatan militer Israel ke perbatasan serta serangan bom yang terus berlangsung di wilayah Gaza. Israel telah mengerahkan ratusan ribu tentara dan peralatan militer ke perbatasan, tetapi jenis operasi yang akan dilakukan oleh IDF dan waktu pelaksanaannya masih menjadi tanda tanya besar.

Pos terkait