Israel Berikan Ultimatum 6 Jam untuk Evakuasi Warga Gaza: Situasi di Jalur Gaza Menegang

Benjamin Netanyahu. REUTERS
Benjamin Netanyahu. REUTERS.

Koranperjuangan.com – Pada Sabtu (14/10), militer Israel mengumumkan ultimatum yang mendesak warga Palestina di Jalur Gaza untuk melakukan evakuasi ke wilayah selatan melalui jalur tertentu. Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) memberikan waktu enam jam, mulai dari pukul 10 pagi hingga pukul 4 sore waktu setempat, dengan tujuan utama keselamatan warga.

Menurut juru bicara IDF, Mayor Doron Spielman, pesan evakuasi telah tersebar luas dalam berbagai bahasa di berbagai platform, baik elektronik maupun non-elektronik, termasuk selebaran yang diberikan kepada masyarakat di Gaza. Namun, situasi di lapangan tampak kompleks karena pemadaman listrik dan internet yang sedang berlaku di wilayah tersebut. Mereka diharapkan untuk melewati Wadi, tetapi ada ketidakpastian sejauh mana informasi ini telah diterima oleh warga.

Bacaan Lainnya

Sejak Jumat (13/10), IDF telah memberikan peringatan kepada lebih dari 1 juta penduduk di Gaza utara untuk mengungsi dalam waktu 24 jam. Akibatnya, terjadi lonjakan besar-besaran warga yang bergegas pindah dari utara ke selatan Gaza. Warga sipil berdesakan di dalam berbagai kendaraan, termasuk mobil, taksi, truk, dan gerobak yang ditarik oleh keledai.

Situasi ini semakin memanas seiring dengan pengerahan pasukan dan peralatan militer Israel ke perbatasan serta serangan bom yang terus berlangsung di wilayah Gaza. Israel telah mengerahkan ratusan ribu tentara dan peralatan militer ke perbatasan, tetapi rincian operasi yang akan dilakukan oleh IDF serta waktu pelaksanaannya masih menjadi tanda tanya besar.

Artikel ini menggambarkan situasi yang mencekam di Jalur Gaza, di mana warga Palestina dihadapkan pada tekanan besar untuk segera mengungsi ke wilayah selatan demi keselamatan mereka. Meskipun informasi tersebar luas, kondisi sulit seperti pemadaman listrik dan internet menimbulkan ketidakpastian. Peningkatan ketegangan di wilayah tersebut menciptakan latar belakang yang tidak menentu, dengan IDF yang terus memperkuat posisi mereka di perbatasan. Situasi ini memicu kekhawatiran yang mendalam, dan semua pihak harus terus memantau perkembangan selanjutnya.

Pos terkait