KoranPerjuangan.Com, Militer Amerika Serikat telah meningkatkan pasokan bantuan pertahanan, amunisi, dan dukungan keamanan ke Israel dalam respons terhadap serangan Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya pada akhir pekan. Seorang pejabat senior pertahanan Amerika Serikat mengungkapkan perkembangan ini.
“Pesawat-pesawat telah lepas landas,” ungkap pejabat AS yang memilih untuk tidak disebutkan namanya kepada wartawan Pentagon pada tanggal 10 Oktober, seperti yang dilaporkan oleh Reuters.
Pejabat tersebut melanjutkan, “Kami meningkatkan dukungan kepada Israel. Kami terus menjaga komunikasi dengan rekan-rekan kami di Israel untuk menilai dan kemudian memberikan dukungan kepada kebutuhan yang paling mendesak.”
Meskipun belum ada rincian resmi tentang sejauh mana bantuan keamanan yang diminta oleh Israel, para pejabat pertahanan Amerika mengungkapkan bahwa Washington telah menghubungi industri pertahanan dan akan menggunakan persediaan militer dalam negeri untuk memenuhi kekurangan yang dihadapi oleh Israel.
Pejabat tersebut juga menegaskan bahwa Washington dapat menjaga kesiapannya dalam menyediakan dukungan kepada Ukraina dan Israel secara bersamaan, sehingga tidak ada kendala dalam pasokan persenjataan.
Sebelumnya, Hamas telah mengecam rencana Amerika Serikat untuk mengerahkan pesawat tempur dan kapal perangnya di sekitar Israel sebagai bentuk dukungan. Pihak Washington telah menyatakan dukungannya terhadap Israel, sementara ada dugaan bahwa serangan yang dilakukan oleh Hamas bertujuan untuk mengganggu upaya normalisasi hubungan antara Israel dan Arab Saudi.
Juru bicara Hamas, Hazem Qassem, menyampaikan ketidaksetujuan kerasnya terhadap pengumuman tersebut dan menyatakan bahwa kelompok tersebut tidak akan terintimidasi.
Saat ini, lebih dari 1.000 orang telah tewas akibat eskalasi kekerasan yang dipicu ketika militan Hamas menyerbu perbatasan yang memisahkan Israel dari Jalur Gaza yang telah diblokade selama beberapa waktu. Serangan ini melibatkan pembunuhan dan penculikan warga Israel.
Militer Israel melaporkan bahwa setidaknya 700 orang tewas di Israel sebagai akibat dari serangan tersebut, sementara di Gaza dan Tepi Barat, Kementerian Kesehatan Palestina mencatat lebih dari 570 korban jiwa. Selain itu, ratusan orang juga dilaporkan telah diculik dalam insiden ini.