KPU Membuka TPS Khusus di Pondok Pesantren untuk Santri yang Tidak Pulang saat Pemilu 2024

Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah merancang sebuah inisiatif yang bertujuan untuk memfasilitasi pemungutan suara (TPS) khusus di beberapa lokasi, salah satunya adalah pondok pesantren (ponpes). Inisiatif ini ditujukan bagi para santri dan ustaz yang tidak dapat melakukan pemilihan di tempat asal mereka pada hari Pemilu 2024.

Menurut Ketua KPU, Hasyim Asy’ari, “Kami telah mengidentifikasi dan menyiapkan lokasi khusus di berbagai pesantren. Dengan demikian, TPS khusus dapat didirikan di berbagai pesantren.” Hal ini diumumkan setelah acara penandatanganan MoU bersama Ketua PBNU di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, pada Jumat (13/10).

Bacaan Lainnya

Hasyim menjelaskan bahwa TPS khusus ini akan tersebar di berbagai pesantren yang telah diidentifikasi sebelumnya oleh KPU. Meskipun program serupa telah diperkenalkan sejak Pemilu 2019, namun saat itu belum berjalan dengan optimal. Hasyim menyatakan, “Kami telah mencoba program ini sejak Pemilu 2019, meskipun belum sepenuhnya efektif. Kami akan melanjutkannya untuk Pemilu 2024, dengan mengidentifikasi dan mendirikan TPS khusus di berbagai pesantren.”

Sementara itu, Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, menyatakan kesiapannya untuk mendukung rencana KPU dalam menyediakan TPS khusus di pondok pesantren. Yahya percaya bahwa KPU dan Bawaslu memiliki strategi khusus untuk meminimalisir potensi kecurangan dalam pemilihan di pondok pesantren. “Tentu saja PBNU tidak akan merancang program ini sendiri, tetapi akan mendukung dan melaksanakan program-program yang telah dibuat oleh KPU,” kata Yahya.

Yahya juga mengungkapkan bahwa PBNU telah menandatangani MoU dengan KPU untuk bekerja sama dalam sosialisasi dan pendidikan politik. Mereka berkolaborasi dalam merancang program-program sosialisasi pendidikan Pemilu hingga tingkat desa dengan tujuan memastikan kelancaran pelaksanaan Pemilu.

“NU saat ini sedang mengimplementasikan program yang kami sebut sebagai gerakan keluarga maslahat NU, yang melibatkan keluarga-keluarga di tingkat desa. Kami yakin bahwa program ini dapat menjadi saluran efektif untuk memasukkan pendidikan pemilih ke dalam kegiatan-kegiatan gerakan keluarga maslahat NU,” tambahnya.

Pos terkait