Rapor Pendidikan 2023 Indonesia, Penurunan di Tingkat SMA Sederajat

Rapor Pendidikan 2023 Indonesia telah merilis data mengenai kemampuan literasi siswa, dengan temuan menunjukkan bahwa sebagian besar tingkatan pendidikan berada dalam kategori “sedang.” Namun, laporan ini juga mengungkap penurunan yang cukup mencolok dalam tingkatan SMA sederajat. Penurunan ini memicu keprihatinan dalam upaya peningkatan literasi siswa di seluruh negeri.

Menurut Rapor Pendidikan 2023, kategori “sedang” menggambarkan situasi di mana 40-70 persen siswa mencapai kompetensi minimum literasi. Temuan ini mencerminkan tantangan yang masih dihadapi oleh sistem pendidikan Indonesia dalam memajukan kemampuan literasi siswa.

Peningkatan pada Jenjang SD dan SMP

Dalam laporan tersebut, terlihat peningkatan yang menggembirakan pada tingkatan pendidikan dasar dan menengah. Tingkat SD sederajat melaporkan sebanyak 61,53 persen siswa mencapai kompetensi minimum literasi, dengan peningkatan signifikan dari penilaian sebelumnya sebesar 53,42 persen. Sementara pada tingkat SMP sederajat, tercatat 59 persen siswa mencapai kompetensi literasi, naik 7,63 persen dari penilaian sebelumnya yang mencapai 51,37 persen.

Penurunan di Tingkat SMA Sederajat

Namun, perhatian terbesar muncul di tingkat SMA sederajat, yang melaporkan tingkat kemampuan literasi siswa hanya mencapai 49,26 persen. Ini menandakan penurunan signifikan sebesar 4,59 persen dari penilaian sebelumnya yang mencapai 53,85 persen. Penurunan ini menimbulkan pertanyaan tentang tantangan apa yang dihadapi siswa pada tingkatan ini dan upaya apa yang diperlukan untuk mengatasinya.

Sumber Data Rapor Pendidikan

Data dalam Rapor Pendidikan 2023 diperoleh dari hasil Asesmen Nasional dan sumber data lainnya termasuk Data Pokok Pendidikan (Dapodik), sistem pendataan pendidikan yang dikelola oleh berbagai lembaga termasuk Kementerian Agama (EMIS), Badan Pusat Statistik (BPS), serta Badan Akreditasi Nasional (BAN), serta Tracer Study.

Upaya Peningkatan Literasi

Mengenai literasi, Kemdikbudristek telah meluncurkan program “Merdeka Belajar Episode-23,” yang menyediakan buku bacaan untuk peningkatan literasi. Lebih dari 15,3 juta eksemplar buku telah didistribusikan kepada ribuan PAUD dan SD di ratusan kabupaten/kota. Inisiatif ini bertujuan untuk mendorong minat baca sejak dini.

Sofie Dewayani, seorang Spesialis Literasi di Article 33, menggarisbawahi pentingnya membentuk minat baca sejak usia dini dan mengajak para pendidik untuk berperan aktif dalam proses ini. “Guru-guru harus merencanakan kegiatan apa yang akan dilakukan agar siswa memiliki ketertarikan terhadap buku, seperti memilih buku yang tepat, menceritakan sinopsis kepada siswa, dan berdiskusi mengenai suatu buku,” ungkapnya.

Rapor Pendidikan 2023 menggarisbawahi tantangan dan upaya dalam meningkatkan kemampuan literasi siswa di Indonesia. Dengan adanya fokus pada inisiatif literasi dan peran penting pendidik, diharapkan akan ada perbaikan dalam tingkat literasi siswa, terutama di tingkat SMA sederajat yang saat ini mengalami penurunan yang signifikan.