KoranPerjuangan.Com – Ketua DPP PKB, Cucun Ahmad Syamsurijal, memberikan isyarat bahwa partainya berpotensi untuk mengajukan somasi terhadap LSI Denny JA atas hasil survei yang mereka rilis pada Senin, 2 Oktober. Hasil survei tersebut mengungkapkan bahwa elektabilitas Anies Baswedan di Sumatera Utara hanya mencapai 5 persen, menjauhkannya dari dua rivalnya, Ganjar Pranowo yang mendapatkan 65 persen, dan Prabowo Subianto dengan 30 persen.
Cucun menyatakan, “Kalau PKB melihat nanti akan bicara kalau sudah ini bagian dari kesepakatan di koalisi sama-sama mensomasi, ya kita juga akan melakukan itu.” Dia menjelaskan bahwa tim hukum pasangan Anies-Muhaimin Iskandar (AMIN) akan bekerja untuk mengidentifikasi masalah tersebut.
Pihak PKB juga berencana untuk memeriksa masalah ini melalui kode etik yang mengatur lembaga-lembaga survei. Jika rencana ini dijalankan, mereka akan memeriksa metode pengambilan sampel responden dan cara penghitungan survei. Cucun mengatakan, “Kita ingin bedah seperti apa pola sampling random-nya yang diambil kemudian juga cara perhitungannya apakah misalkan ini proporsional, tidak.”
Sementara itu, Cucun mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dan kritis dalam menilai hasil survei di masa mendatang. Baginya, hasil survei LSI Denny JA yang menempatkan Anies hanya mendapatkan 5 persen mengindikasikan potensi adanya kecurangan yang dilakukan oleh pihak tertentu terhadap pasangan AMIN, meskipun ia enggan merinci kelompok mana yang mungkin terlibat.
“Jangan sampai keluar survei ini ini melegitimasi nanti apa langkah yang akan dilakukan. Maka saya imbau semua anak bangsa yang ada di kita ini negeri tolong jangan sampai membuat sesuatu hal yang mem-framing semua mindset yang ada pikiran masyarakat di republik ini dengan survei-survei,” kata dia.
Sebelumnya, Badan Advokasi Hukum (BAHU) DPW Partai Politik Nasdem Sumatera Utara juga telah mengajukan somasi kepada LSI Denny JA terkait hasil survei yang mereka rilis pada Senin, 2 Oktober. Hasil survei tersebut menunjukkan elektabilitas Anies Baswedan di Sumatera Utara hanya mencapai 5 persen, menjauhkannya dari Prabowo dan Ganjar.
Ketua DPW NasDem Sumut, Iskandar ST, menyatakan keberatannya terhadap hasil survei tersebut dan mengungkapkan niatnya untuk menguji hasil survei tersebut karena adanya kejanggalan.
Di sisi lain, Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, menganggap respons NasDem terlalu berlebihan. Menurutnya, somasi yang diajukan tidak proporsional karena hasil survei lembaganya telah memenuhi standar dan bisa dipertanggungjawabkan. Dia menjelaskan bahwa survei yang dilakukan oleh LSI Denny JA di Sumatera Utara merupakan hasil breakdown dari survei nasional yang melibatkan 1.200 responden. Dari hasil survei itu, kata Adjie, dukungan terhadap Anies di wilayah Sumut masih lemah.