Somasi dari NasDem kepada LSI Denny JA Terkait Survei Elektabilitas Anies

Badan Advokasi Hukum (BAHU) DPW Partai NasDem Sumatera Utara (Sumut) telah mengirim somasi kepada Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA sebagai respons terhadap hasil survei elektabilitas bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan dalam konteks Pilpres 2024 di Sumut yang hanya mencapai 5 persen.

Ketua DPW NasDem Sumut, Iskandar ST, menyatakan keberatan terhadap hasil survei tersebut dan ingin menguji validitasnya karena adanya kejanggalan yang mencolok. Salah satunya adalah perbedaan yang signifikan dalam elektabilitas Anies Baswedan dalam waktu empat bulan, dimana angka tersebut turun drastis dari 32,6 persen menjadi 5 persen. Hal ini dianggap tidak wajar, dengan penurunan elektabilitas hampir mencapai 7 persen tiap bulannya.

Bacaan Lainnya

Iskandar juga menyoroti ketidakjelasan dalam hasil survei yang tidak menggunakan angka desimal serta ketidaksesuaian hasil survei dengan realitas lapangan yang mereka amati. Dalam hal ini, mereka mencatat bahwa Anies memiliki basis pendukung yang kuat di 20 dari 33 kabupaten atau kota di Sumut, terutama di wilayah pesisir timur dan Tapanuli Selatan.

NasDem meminta LSI Denny JA untuk menjelaskan metode dan penerapan survei tersebut, termasuk sebaran responden, jumlah responden, dan sumber dana survei. Mereka ingin memastikan bahwa survei tersebut dilakukan secara profesional dan transparan, serta tidak dipengaruhi oleh pihak-pihak tertentu.

Iskandar juga mencurigai bahwa beberapa lembaga survei mungkin telah terlibat dalam tindakan yang meragukan, seperti manipulasi opini publik dan pembiayaan yang tidak jelas asalnya. Oleh karena itu, NasDem mendesak asosiasi lembaga survei dan pemerintah, termasuk OJK, untuk melakukan investigasi terkait aliran dana ke lembaga survei yang mereka curigai terlibat dalam praktik-praktik yang meragukan.

Di sisi lain, peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, merasa bahwa somasi yang diterima adalah tindakan berlebihan. Dia menganggap bahwa hasil survei harus dihadapi dengan hasil riset yang lain sebagai respons yang lebih proporsional. Adjie menjelaskan bahwa survei di Sumatera Utara merupakan hasil breakdown dari survei nasional yang melibatkan 1.200 responden. Menurutnya, Anies masih memiliki dukungan yang relatif rendah di wilayah Sumut, meskipun angka elektabilitasnya di survei nasional sedikit lebih tinggi.

Adjie berharap hasil survei ini dapat menjadi dasar evaluasi untuk meningkatkan elektabilitas calon presiden dari Koalisi Perubahan tersebut.

Pos terkait